JurnalPost.com – Banyak orang yang meremehkan tujuan pembelajaran matematika dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Hanya sedikit orang yang menyadari bahwa pembelajaran matematika mempunyai peranan penting dalam mendukung pengembangan kemampuan berpikir kritis siswa. Misalnya ketika dihadapkan pada soal matematika, siswa akan cenderung berpikir secara mendalam dan logis. Sehingga dapat merangsang pemikiran kritis mereka.
Memahami berbagai konsep yang terlibat dalam pembelajaran matematika juga dapat mendukung kemampuan berpikir kritis siswa. Dalam hal ini siswa tidak hanya berkutat pada rumus-rumus matematika saja, tetapi juga harus memahami hakikat rumus-rumus tersebut. Hal ini nantinya dapat memperkuat pemikiran logis dan kritis siswa.
Pembelajaran matematika juga mengajarkan siswa untuk mempelajari pola dan hubungan antar konsep dalam matematika. Dengan menjelaskan hubungan antar pola secara cermat, akurat dan tepat menggunakan konsep, Anda dapat melatih kemampuan berpikir kritis siswa. Selain itu, mengidentifikasi perbedaan atau persamaan suatu situasi melatih siswa berpikir kritis. Dengan cara ini, siswa dapat mengasah kemampuan berpikir kritisnya dengan menganalisis informasi dan menarik kesimpulan berdasarkan pola yang telah diketahuinya.
Faktor lainnya adalah pentingnya akurasi. Siswa belajar berhati-hati atau berhati-hati dalam menyelesaikan setiap soal matematika. Hal ini dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa karena mereka harus mampu memahami di mana kesalahan terjadi. Kemudian siswa juga harus mampu mengidentifikasi cara untuk memperbaiki kesalahannya.
Melakukan kegiatan diskusi juga dapat mendorong berpikir kritis siswa. Tidak jarang siswa diminta melakukan kegiatan diskusi antar teman untuk memecahkan suatu masalah matematika. Tujuannya adalah untuk mengembangkan keterampilan sosial di kalangan siswa, melatih kerjasama tim dan meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir kritis dengan anggota tim lainnya. Kemampuan ini akan diterapkan di kemudian hari dalam kehidupan mereka.
Selain itu, pembelajaran matematika juga digunakan untuk mengenalkan konsep-konsep abstrak. Konsep ini dapat meningkatkan kecerdasan intelektual siswa. Proses pemahaman konsep abstrak ini memerlukan kemampuan berpikir kritis yang kuat serta ketelitian atau ketelitian dari pihak siswa. Oleh karena itu, pengenalan konsep pada matematika juga dapat berkontribusi dalam menumbuhkan kemampuan berpikir kritis siswa.
Pentingnya matematika dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis juga terlihat pada penerapannya dalam berbagai bidang kehidupan. Seiring berkembangnya teknologi, semakin banyak pekerjaan yang membutuhkan seseorang yang memiliki pemikiran kritis dan kemampuan memecahkan masalah yang kompleks. Kemampuan ini dapat ditingkatkan dengan mempelajari matematika secara sistematis. Inilah sebabnya mengapa matematika diajarkan dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Selain itu, pembelajaran matematika dapat mengajarkan siswa untuk memverifikasi kebenaran suatu informasi, dengan berpikir kritis tentunya. Ketika memecahkan masalah matematika, siswa sering diminta untuk mengevaluasi apakah jawabannya benar atau salah, atau apakah jawabannya masuk akal atau tidak. Dengan kemampuan berpikir kritis, siswa dapat memverifikasi berita atau informasi sehingga siswa lebih mengetahui segala informasi tersebut. Sikap sadar ini membuat siswa sulit menelan segala berita tanpa mengetahui kebenarannya.
Tingkat kepercayaan diri yang tinggi dalam belajar matematika juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Misalnya ketika seorang siswa berhasil memecahkan masalah yang kompleks dengan berpikir kritis, logis, dan analitis. Hal tersebut akan menimbulkan rasa bangga sehingga rasa percaya dirinya pun akan meningkat. Oleh karena itu kemampuan berpikir kritis dapat meningkat seiring dengan meningkatnya rasa percaya diri siswa.
Pembelajaran matematika secara umum bukan sekedar mempelajari rumus dan konsep saja, namun yang lebih penting adalah mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Keterampilan berpikir kritis akan sangat penting bagi siswa untuk menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini tidak hanya menyangkut dunia pendidikan, namun juga dunia kerja di masa depan. Sehingga seseorang dapat lebih cerdas dalam mencari solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya.
Hafshah Gya Savarani
Mahasiswa program studi Pendidikan Matematika (S-1).
Universitas Tidar
Quoted From Many Source