Optimalisasi peran guru dalam meningkatkan literasi digital

Ilustrasi oleh Hilda Nihlatuzzakih (ES5 ISTAZ Menganti Gresik)

Penulis: Sofia Masula
(Mahasiswa ISTAZ ES semester 3 pindah Gresik}

JurnalPost.com – Seiring berjalannya waktu, teknologi semakin tidak dapat dihentikan. Masyarakat dituntut untuk melek teknologi tersebut dan yang tidak lepas dari kehidupannya adalah bidang teknologi informasi dan komunikasi (ICT). Dimana ICT telah menjadi bagian penting dalam segala bidang kehidupan seperti pendidikan, bisnis dan komunikasi. Jadi setiap hari mereka menjumpai satu bentuk TIK seperti ponsel, komputer, tablet, dan perangkat digital lainnya. Dengan berkembangnya ICT tentunya masyarakat dituntut untuk memiliki kemampuan literasi digital yang sebaik-baiknya, karena literasi digital merupakan kunci utama untuk menghadapi perkembangan teknologi yang terus menerus. Menurut UNESCO, literasi digital adalah keterampilan dalam pemanfaatan perangkat teknologi informasi dan komunikasi (TIK), yang juga mencakup proses membaca, memahami, menulis, dan menciptakan karya sebagai pengetahuan atau konten baru. (Alisty tt)

Berdasarkan hasil survei, Indeks Literasi Digital Indonesia 2022 yang dilansir Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Katadata Insight Center (KIC) pada awal Februari 2023 menunjukkan Indonesia berada di angka 3,54 dengan skala penilaian 1- 5 dalam kategori sedang.(Annur tt) Sementara itu, Chief Economist INDEF Aviliani juga mengungkapkan, literasi digital Indonesia hanya 62%, dibandingkan negara ASEAN lainnya yang rata-rata mencapai 70%, Indonesia paling rendah. (Anam tt ) Hal ini mungkin disebabkan oleh beberapa hambatan, seperti kurangnya akses terhadap perangkat teknologi dan peluang pendidikan teknologi, sehingga masyarakat tidak memahami cara menggunakan teknologi digital dan tidak tertarik untuk meningkatkan keterampilan literasi digitalnya.

Meskipun pemerintah dan lembaga-lembaganya sebenarnya telah melakukan berbagai langkah untuk meningkatkan tingkat literasi digital di Indonesia melalui program pendidikan dan pelatihan, namun pelaksanaannya masih kurang maksimal, bahkan masih diperlukan langkah yang lebih serius untuk mengatasi rendahnya tingkat literasi digital. literasi. literasi di Indonesia di seluruh dunia. Sebab jika hal ini tidak ditanggapi dengan serius dan tingkat literasi digital Indonesia dibiarkan begitu saja maka akan berdampak pada tergerusnya masyarakat Indonesia melalui perkembangan teknologi yang terus menerus. Seperti yang dilaporkan oleh McKinsey & Company pada tahun 2019, diperkirakan 23 juta pekerjaan akan terotomatisasi pada tahun 2030. (“otomasi-dan-masa depan-pekerjaan-di-Indonesia-indonesian.pdf” tt ) Oleh karena itu, Indonesia harus siap menghadapi apa yang bisa dimulai dengan inisiatif peningkatan indeks literasi digital.

READ  Pakar keandalan Indonesia berbagi pengalaman di TRUC

Salah satu langkah yang berpeluang besar untuk meningkatkan indeks literasi digital di Indonesia adalah dengan mengoptimalkan peran guru, dimana ia dapat mengajar siswanya mulai dari bangku sekolah mulai dari PAUD hingga perguruan tinggi, dengan catatan ia sudah memiliki keterampilan tersebut, maka dengan ini ia harapannya dapat melahirkan generasi yang memiliki kemampuan literasi digital yang baik untuk menghadapi abad 21 dan ilmu yang didapat nantinya dapat ditransfer ke masyarakat lain.

Karena guru di sini berperan penting dalam penguatan literasi digital, mereka juga dituntut menguasai TIK demi kelancaran transformasi pendidikan di era digital. Sebagaimana tertulis dalam UNESCO ICT Competency Framework for Teacher, terdapat 4 langkah kompetensi guru dalam hal penguasaan ICT, yaitu ICT Literacy, Knowledge Deepening, Knowledge Creation dan Knowledge Sharing. (“Kerangka Kompetensi ICT untuk Guru UNESCO” tt) Tidak hanya sekedar peningkatan penguasaan TIK saja, namun perlu juga peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru dalam hal pengembangan keterampilan literasi digital, yang dapat dicapai melalui pelatihan kreativitas mengelola pembelajaran melalui media digital.

Landasan digitalisasi adalah peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru. Hal ini sangat diperlukan karena secanggih apapun teknologi, tetap diperlukan peran guru, yang peran terpentingnya di era digital ini adalah menanamkan literasi teknologi pada siswanya, sehingga dengan keterampilan dan kreativitas yang tinggi. guru, hal ini dapat mempengaruhi motivasi siswa yaitu meningkatkan keinginan belajar melalui media digital dan terus meningkatkan kemampuan literasi digital.

Upaya peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru harus didukung oleh pemerintah dan lembaga pendidikan dengan menyediakan sarana dan prasarana yang memadai, serta upaya peningkatan indeks literasi digital. Jika melihat data hasil penelitian pada jurnal layanan masyarakat yang terbit pada tahun 2022, terlihat terjadi peningkatan pemahaman guru terhadap literasi digital yang cukup signifikan yaitu sebesar 21,3%. (Kuncoro dkk. 2022) Maka dari sini dapat dikatakan beberapa guru telah memahami dan menerapkan literasi digital dalam proses pendidikannya.

READ  Fanatisme politik itu bodoh | Jurnalpost

Selain itu, dengan keterampilan yang dimiliki guru di atas, mereka dapat menerapkan berbagai cara untuk memperkuat keterampilan digital siswanya.

Cara pertama adalah pendidikan dan pelatihan, dimana guru dapat memberikan pendidikan dan pelatihan kepada siswanya dalam literasi digital. Mereka dapat mengajarkan keterampilan dasar seperti cara menggunakan internet, mencari informasi secara online, mengevaluasi keaslian informasi yang diperoleh dan menjaga keamanan online yang dibalut dalam media digital semenarik mungkin.

Cara kedua adalah melalui pengembangan kurikulum, guru dapat membuat kurikulum yang merangkul literasi digital dengan memasukkan materi yang relevan dengan penggunaan teknologi, media sosial, dan keamanan online dalam kurikulum mereka.

Cara yang ketiga adalah bimbingan dan pengawasan, dimana guru membimbing dan mengawasi siswanya dalam menggunakan teknologi, mereka juga memberikan pemahaman tentang resiko dan bahaya penggunaan teknologi, kemudian mereka dapat memberikan saran atau solusi mengenai penggunaan teknologi secara bertanggung jawab.

Cara keempat adalah kerjasama dengan orang tua, dimana guru dapat bekerja sama dengan orang tua untuk meningkatkan literasi digital siswanya. Hal ini dapat dicapai dengan menyelenggarakan sesi pelatihan bagi orang tua siswa mengenai penggunaan dan keamanan teknologi, serta memberikan nasihat yang tepat tentang cara mendukung penggunaan teknologi oleh anak-anak mereka.

Cara terakhir adalah dengan membangun kesadaran, yang dapat dicapai dengan mengadakan kegiatan atau kampanye di kalangan siswa, orang tua, dan masyarakat, yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman akan pentingnya literasi digital, serta mengajak semua pihak untuk berpartisipasi dalam upaya peningkatan kesadaran digital. meningkatkan literasi digital. literasi, termasuk itu saja, namun guru bisa mengajarkan mereka untuk memulai upaya ini dari hal kecil terlebih dahulu.

Dengan berbagai kemampuan literasi digital yang dimiliki oleh para guru di atas, maka para guru dapat mengajarkan hal-hal tersebut kepada rekan dan siswanya melalui berbagai metode yang telah dijelaskan sebelumnya, maka diharapkan mereka dapat memahami apa yang telah diajarkan oleh para guru tersebut. masyarakat umum untuk meningkatkan jumlah masyarakat yang memiliki kemampuan literasi digital. Dengan bertambahnya jumlah masyarakat yang memiliki kemampuan literasi digital, tentunya akan berdampak baik pada indeks literasi digital Indonesia yang mungkin akan meningkat. Oleh karena itu, penulis menilai optimalisasi peran guru sebagai agen perubahan literasi digital sebagai langkah yang dapat membawa hasil relatif besar pada indeks literasi digital di Indonesia di masa depan. Agar Indonesia siap menghadapi segala kemungkinan yang akan muncul di abad ke-21 dengan mencetak generasi penerus dan masyarakat yang memiliki keunggulan literasi digital.

READ  Pelayanan Pelanggan Personal Di Palu Penting

Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *